Tahun 2011 lalu kita tengah di
hebohkan dengan film Thailand yang katanya film romantic terbaik sepanjang
masa. Apalagi kalau bukan The Little Things Called Love. Ahhh film ini memang
benar-benar membawa kembali memori masa lalu saat sekolah. Film ini di perankan
oleh aktor tampan bernama Mario Maurer, senior laki-laki yang sangat diidamkan
di sekolah ini dibuat menjadi karakter yang cool dan jail. Film berdurasi 2 jam
ini mampu menghipnotis para penonton untuk tenggelam ke kisah cinta tokoh
utamanya. Film ini perpaduan dari kisah cinta, persahabatan dan hubungan keluarga.
Film ini di awali dengan seorang
gadis bernama Nam bersama dengan sahabat perempuannya Cheer, Kie dan Nim yang senang
memperhatikan kakak kelas yang ganteng-ganteng dan senang mempercayai ramalan,
kalau di Indonesia bisa di bilang dengan weton, menghitung karakteristik
pasangan. Nam ternyata telah menyukai kakak kelas tanpa memberitahukan sahabatnya.
Nam tinggal bersama Ibu, Adik dan
tantenya dengan membuka sebuah restoran, karena Ayah Nam yang harus bekerja
hingga ke Amerika. Suatu hari ayah Nam yang tidak dapat kembali ke Thailand
harus meminta tolong pamannya untuk mengirimkan foto dan surat kepada keluarganya
“Apabila anak-anak mendapatkan nilai dan peringkat tertinggi di sekolah, maka ayah
akan membelikan tiket pesawat ke Amerika”. Nam yang dikenal tidak pandai di
sekolah ini akhirnya memutuskan untuk giat belajar.
Keesokan hari nya, saat Nam dan
teman-temannya sedang mengantri membeli minuman, Nam terjatuh karena terdorong
dengan kakak kelas pemain basket yang tidak ingin mengantri. Karena kejadian
ini dilihat oleh Shone, ia akhirnya membantu untuk membela Nam dan mengambilkan
minumannya. Pembelaan ini tidak disukai oleh para pemain pemain karena di
anggap jagoan, akhirnya Shone berkelahi dengan salah satu pemain basket.
Perkelahian yang di ketahui oleh
guru ini, kemudian mengakibatkan Shone dan lawan kelahi nya di hokum, Nam yang
merasa bersalah akhirnya memberikan obat kepada Shone sebagai permintaan maaf.
Tak disangka, kakak kelas pujaan ini berterimakasih kepada Nam dan memanggil
nama Nam. Padahal mereka belum pernah berkenalan.
Karena kejadian ini, Nam akhirnya
senang sekali mengetahui namanya di ketahui Shone.
Nam, yang akhirnya menyerah
dengan menutupi kisah cintanya di depan sahabatnya, kini dibantu untuk memikat
hati Shone. Mulai dari memberikan cokelat di atas motor Shone. Sahabat Nam akhirnya
mulai membantu Nam dengan melakukan banyak perubahan seperti mengajarkannya
berlulur dan menggunakan masker agar dirinya lewat terawatt dan bersih.
--
Pada hari kelulusan, Nam di bantu
dengan tiga sahabatnya untuk mengungkapkan perasaannya kepada. Setelah selesai
menyampaikan apa yang dirasakan Nam selama 3 tahun ini, keadaan ini justru
berubah menjadi sangat menyedihkan, dimana Shone baru saja berpacaran dengan
temannya bernama Pin satu minggu sebelumnya.
Hal ini di karenakan Shone telah
berjanji kepada sahabatnya Top yang juga menyukai Nam, diantara mereka berdua
tidak boleh ada yang menyukai orang yang sama. Shone yang kalah cepat ini,
akhirnya menerima keputusan tersebut.
Kekecewaan ini tidak hanya
dirasakan oleh Nam tetapi juga dengan Shone, Shone selama ini telah menyimpan
rasa juga kepada Nam dari sejak pertama kali melihatnya. Shone yang hobi
fotografi ini ternyata diam-diam menyimpan foto Nam dan di simpan dalam sebuah
album. Mengetahui Nam akan pergi ke Amerika untuk bertemu ayahnya dan Shone
harus bergabung dengan tim bola, Shone bergegas ke rumah Nam untuk memberikan
album yang selama ini disimpannya.
Tidak ada scene yang menceritakan
apa yang terjadi dengan Nam saat melihat album yang ditaruh di teras rumahnya ini
oleh Shone. Tahun berganti begitu cepat, selama 9 tahun, Nam dan Shone tidak
lagi saling bertemu dan tidak bertukar kabar. Tak di sangka, Nam yang sukses
menjadi wanita perancang busana dari Thailand. Nam begitu terkenal di berbagai
negara dan Nam memutuskan untuk kembali ke Thailand.
Setelah kembali ke Thailand, Nam
diundang salah satu televisi untuk berbincang-bincang mengenai kesuksesannya.
Dalam acara ini, sang pembawa acara menyinggung kisah cinta Nam yang ternyata
sudah di rencanakan. Shone yang di ketahui sebagai lelaki inspirasi Nam ini,
datang ke acara televisi ini. Shone mengatakan bahwa dirinya belum menikah dan
menunggu kedatangan Nam dari Amerika.
Film ini masih menyentuh hati
walaupun telah di tonton beberapa kali. Kesedihan yang di rasakan keduanya
karena saling gengsi dan tidak jujur dengan perasaannya masing-masing. Sehingga
terjadi kesalah pahaman di antara keduanya.
Apakah kalian yang sedang membaca
review ini juga merasakan hal yang sama?
Tapi, kisah cinta ini berakhir bahagia
kok, guys. Hanya saja memang membutuhkan waktu yang lama aja. Gimana nih, guys?
Tertarik untuk bernostalgia masa-masa sekolah?