Kali ini kita akan Flash back ke
bulan september tahun 1989, yang dimana para The Losers Club membuat perjanjian
kalau Pennywise belum mati mereka harus kembali ke kota Derry untuk
membunuhnya. Masih ingat kan kalian dengan kemunculan Pennywise setiap 27tahun
sekali?
27 tahun kemudian, yang dimana
para gang Losers ini sedang menikmati kesuksesan karir mereka masing-masing,
ada yang menjadi comedian, penulis, arsitek bahkan seorang business man.
Tidak di sangka kalau kebahagiaan mereka ini, tiba-tiba terganggu hanya
karena sebuah telefon dari sahabat lama. Mike.
Setelah berpisah tepat 27 tahun
lamanya, para sahabat ini akhirnya kembali bertemu dan kembali ke kota Derry.
Pertemuan mereka ini menjadi awal petualangan untuk menyelesaikan janji mereka
27 tahun lalu. Saat tiba di kota Derry para anggota gang ini kembali mengingat
kejadian-kejadian menyakitkan yang pernah terjadi. Sumber masalah dari semua
ingatan buruk ini adalah Pennywise. Untuk terbebas dari belenggu dan
menyelamatkan kota Derry dari badut jahat ini, gang ini harus melakukan ritual
panjang dan mengerikan untuk bisa menuntaskannya.
Menurut gue, film IT Chapter Two
ini lebih banyak menampilkan sisi horor nya, kalau IT Chapter One hanya di
kagetkan dengan sosok badut seram, kalau di Chapter Two ini mulai dari hantu
berwujud bayi, bola mata, laba-laba hingga zombie muncul di film ini. Dan film
ini cukup menjijikan karena ada adegan ber”nanah” dan ber”darah”nya, film ini
cocok di tonton untuk usia 17tahun keatas.
Film ini masuk kedalam film
tercapek yang pernah gue tonton, kenapa capek? Karena ga dikasih jeda untuk
nggak deg-degan, guys. Setelah scene yang menunjukkan kesuksesan masing-masing
berlalu, setiap adegan dalam film ini membuat tegang dan merinding. Film
berdurasi 2 jam 15 menit ini, menggunakan subplot dari setiap tokoh, ini sih
menurut gue karena pemain yang di sorot banyak banget guys. Film ini membuat
kita kembali mengingat adegan-adegan pada 27tahun lalu dan scene yang tidak ada
sebelumnya.
Salah satu scene dalam Chapter
Two ini sedikit menceritakan sisi lain dari Richie, dalam film ini menjelaskan
kalau Richie ternyata sangat menyayangi sahabatnya Eddie. Walaupun dalam film ini Eddie telah menikahi seorang wanita yang
disebut kelebihan berat badan. Dan jujur gue confused banget sama Beverly,
sebenernya dia mau sama siapa sih? Suami ada, tapi kok malah kissing
sama Billy dan Ben :’) Hahaha ya ujung-ujungnya Bev lebih milih Ben sih, well
said “And if you find someone worth holding on to, never, ever, let them go.”
Salah satu yang unik dari karya
Stephen King adalah Dark Comedynya. Menurut gue jokes yang disampaikan pada
film ini kurang tepat waktu, nuansa horor dan tegangnya jadi hilang terganti
dengan kelucuan yang terus disampaikan tidak pada tempatnya. Seperti adegan
saat Richie yang selalu nyeletuk di setiap kejadian yang sedang tegang, dan
saat Richie dengan Eddie memilih level sebuah pintu :’) I’m okay with that sih,
cuman memang sedikit menggangu aja.
Ending dari film ini cukup
menyedihkan, karena salah satu tokoh yang suka marah-marah meninggal dunia,
Eddie. Adegan saat ingin memusnahkan Pennywise bikin gue mikir “kenapa ngga
dari dulu kalo cuma gitu doang, hey?” ya nggak cuma sih, karena guys ternyata
Pennywise bisa mati dan menghilang dengan mudah hanya dengan di bully. Jadi
point yang gue dapet dari film ini adalah dengan melawan rasa takut, dengan
kita lawan, semua rasa takut bakal kalah dan hilang guys, sama hal nya seperti
si Pennywise yang hidup karena ketakutan semua orang.
Jadi, gimana guys? Apakah film
ini cukup bikin kalian takut? Atau malah mau nonton lagi?